Merdeka.com - Basyuni (33), Pegawai Negeri Sipil di Area Malang menggunakan metamfetamin dengan alasan untuk menjaga stamina dalam bekerja. Tersangka telah menjadi pegawai negeri selama 11 tahun di Unit Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Malang
- 70% dari minuman yang diminum dengan minuman energi, siswa di Bekasi telah dibunuh
- , meminta maaf kepada korban dalam tindakan
- belum memenuhi janji untuk mendistribusikan dana gempa di Sulawesi Tengah
Kepala Kepolisian Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung mengungkapkan bahwa tersangka telah mengklaim telah menjadi pengguna selama dua tahun. Dan ketika dia tertangkap dia ditemukan membawa 0,61 gram metamfetamin.
"" Tersangka mengklaim telah menjadi pengguna selama 2 tahun, profesinya sebagai ASN di Departemen Pendidikan di Malang, "jelas Yade Setiawan Ujung di Kantor Polisi Malang, Jumat (26/10).
Pindah ketika ia ditangkap di sebuah kedai kopi dekat rumahnya di Kepanjen, pelaku mengaku bahwa ia telah memperoleh barang tersebut dari teman di penjara yang sedang menyelidiki kasusnya.
Atas tindakannya, tersangka dituduh Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun Namun, jika ada bukti kuat, itu akan dikembangkan dengan artikel jerawat sebagai dealer.
"" Jika fakta-fakta baru ditemukan dalam penyelidikan, perbudakan bisa berubah, "kata Ujung.
Basyuni mengaku, mendapatkan methamphetamine dari seorang teman sebesar Rp 900 ribu per 0,5 gram. Sabu biasanya habis dalam tiga hari. Ia juga menegaskan, tidak pernah sebagai penjual.
"Saya membelinya untuk saya sendiri," jelasnya. [fik]Sumber : Merdeka
0 comments:
Post a Comment